Senin, 07 Juli 2008

PERANAN MEDIA TELEVISI (METRO TV) MENGHADAPI ISU GLOBAL WARMING

Komunikasi Kontemporer


Global Warming, apa itu global warming? Mungkin masih sering kita mendengar apa itu global warming,atau dalam bahasa Indonesia pemanasan global.
Efek rumah kaca, pemanasan bumi karena kebanyakan rumah kaca kah? Lubang ozon menjadi berlubang karena efek itu? Mungkin sebagian orang belum begitu paham tentang semua itu. Disini sedikit akan di jelaskan pengertian global warming sendiri,apa efeknya,dan apa yang harus kita lakukan.
Tidak hanya itu mengingat mungkin bagi sebagian orang ini adalah isu yang cukup penting untuk lebih diperhatikan khususnya di Indonesia yang menjadi negara kepulauan.
Ini bermula pemakaian fossil fuel (minyak bumi) sebagai sumber energi yg paling banyak digunakan : bensin, minyak tanah, gas, avtur (bahan bakar pesawat), pelumas oli, dlsb......Kenapa disebut fossil fuel? Karena bahan bakar ini adalah rangkaian hidrokarbon yang berasal dari sisa2 kehidupan organic. Maka bisa dibilang fossil fuel adalah bahan bakar untuk segala aktivitas industri, termasuk beroperasinya pabrik. Hasil akhir pembakaran minyak bumi dan produk turunannya (minyak tanah, avtur, dst.....) adalah emisi CO2 (Karbondioksida). Karbondioksida yang terlalu banyak di angkasa ini membentuk semacam selimut yang melingkupi bumi, membuat sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi sulit terpantulkan kembali keluar angkasa, akibatnya bumi jadi menghangat. Efek inilah yang disebut EFEK RUMAH KACA (GREENHOUSE EFFECT).

Jadi, Efek rumah kaca bukan di sebabkan oleh rumah kaca-rumah kaca yang terlalu banyak, tapi di sebabkan emisi karbon yang terlalu banyak di angkasa.sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar angkasa.
Lalu apa akibat yang ditimbulkan dari Efek Rumah Kaca? Tentu saja GLOBAL WARMING, bumi menjadi semakin hangat, yang dalam bahasa indonesianya disebut sebagai PEMANASAN GLOBAL. Nah, apa akibat dari Global Warming? tentu, banyaaak........Es di kutub utara dan selatan mencair, juga gletser2 di negara2 sub tropis. Akibatnya tinggi air laut naik, pulau2 tenggelam dan air dari darat sulit mengalir ke laut, sehingga di darat terjadi banjir besar saat musim hujan. Suhu yang semakin menghangat menyebabkan daerah endemik makhluk2 parasit meluas, spt malaria, dlsb......cuaca saat ini sulit diprediksi.......karena pergerakan massa udaranya kacau.Suhu yang menghangat juga menyebabkan kekacauan cuaca. Kenapa? karena suhu menghangat di semua tempat akibat Global Warming, musim hujan pendek, dan musim panas yang panjang.
(www.climatecrisis.net)

Nah disini peran media menjadi begitu penting, dengan tekhnologi yang semakin canggih munculnya media televisi dapat membantu untuk mensosialisasikan isu pemanasan global ini, yang sebagian orang mungkin dianggap penting dan perlu adanya tanggapan serius dari pemerintah tentunya. Salah satunya adalah Metro tv sebagai sebuah media yang cukup mempengaruhi cara berfikir masyarakat Indonesia melalui program-programnya seperti: Save Our Nation, Padamu Negeri, Save our Nation Fight Against Drugs, dan Save Our Nation through MDGs, Metro TV juga gencar melakukan program edukasi pencegahan Pemanasan Global yaitu melalui program Let’s Go Green. Dengan program Let’s Go Green ini, kami berharap dan yakin bahwa masyarakat Indonesia akan semakin teredukasi tentang apa dan bagaimana dampak Pemanasan Global itu. Dan untuk lebih menggaungkan kepedulian tersebut, Metro TV bergabung dalam Green Festival 2008 ini.
Sejak lama Metro TV mengusung Save Our Nation-Let`s Go Green.
Acara ini khusus membahas topik tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR yang terkait langsung isu perubahan iklim atau global warming. Workshop ini juga turut membantu program pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dalam merangkul perusahaan swasta agar tidak hanya mementingkan keuntungan. Perusahaan swasta diimbau untuk ikut menyelamatkan bumi dan menyejahterakan masyarakat
penghargaan kepada Metro TV juga pernah didapatnya yang secara konsisten menyebarluaskan pemahaman mengenai pengelolaan kepada masyarakat melalui CSR. Rachmat menyambut baik workshop tersebut dan berharap terjadi penerapan pembangunan yang berkelanjutan pada secara mikro oleh pelaku dunia usaha.
(metrotvnews.com,Jakarta)
permasalahan :
1.Seberapa besarkah media mampu memberikan pengaruh pengetahuan, mengenai isu global warming di masyarakat?
2.Apa saja pesan-pesan yang di sebarkan metro tv dan bagaimana sifat pesan-pesan tersebut: apakah bersifat himbauan atau bersifat ancaman?


Kerangka Pemikiran :
Berbicara mengenai media massa berarti berbicara tentang serangkaian kegiatan produksi budaya dan informasi yang di laksanakan oleh berbagai tipe “komunikator massa” untuk di salurkan kepada khalayak,sesuai dengan peraturan dan ebiasaan yang berlaku.
Ciri-ciri khusus institusi media adalah sebagai berikut :
Memproduksi dan mendistribusi “pengetahuan” dalam wujud informasi,pandangan dan budaya.
Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain, dari pengirim ke penerima.
Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik.
Media massa memiliki fungsi pengantar bagi segenap macam pengetahuan. Jadi media massa juga memainkan peran institusi lainnya. Tidak hanya itu media juga sudah lama menggantikan peran atau mengambil alih peraan sekolah, orang tua, agama, dll.(Denis McQuail, Teori komunikasi massa)
Menurut David K.Berlo dan Wilbur Schramm dalam buku “Komunikasi dan Modernisiasi”(1985), komunikan akan selalu memerhitungkan penerimaan ataupun enolakan suatu ide dari unsursuasi dengan threat appeals (ancaman) di butuhkan apabila ada kecenderungan masyarakat tidak melaksanakan apa yang dianjurkan, tetapi disini masyarakat tetap di beri kebebasan untuk menila dan menentukan sendiri. Penyampaian pesan-pesan tntang Global Warming dengan menggunakan ancaman dinilai banyak pihak lebih berhasil dalam mengubah sikap masyarakat.



Pembahasan
Dari apa yang telah di jelaskan sebelumnya, peran komunikasi di satu pihak sebagai penghubung yang menyebarkan pesan. Dilain pihak sebagai penghubung dalam public yang berusaha memenuhi kebutuhan informasi dan kebutuhan komunikasi lainnya. Gambaran lain bahwa peran media beserta komponennya adalah sebagai enentu dalam situasi yang di tandai oleh berbagai kendala, tuntutan, serta sekian banyak pendayagunaan kekuasaan dan pengaruh.

Sasaran dan tujuan yang ditentukan oleh media dalam hubungannya dengan masyarakat di tuntut atau di harapkan oleh masyarakat (dalam konteks kedudukan komunikasi massa sebagai mediator realitas sosial.

Kebanyakan organisasi memiliki sasaran alternative yang di kemukakan secara terbuka, dia membagi sasaran organisasi ke dalam tiga klasifiasi : koersif, utiliter, dan normative.
Koersif, mengandung makna seerti ancaman atau paksaan untuk mecapai sasaran yang diinginkan. Misalnya pemanfaatan bersenjata, penjara dll. Sedangakan yang bersasaran utiliter memproduksi atau menyediakan barang dan jasa memanfaatkan uang, materi, guna mencapai sasaran, misalnya perusahaan bisnis. Organisasi yang bersasaran normative berupaya memajukan dan mencapai ke dalam nilai-nilai tertentu yang diidamkan orang, misalnya seperti organisasi ilmu pengetahuan dan agama. Media memang tidak pernah bersika koersif sepenuhnya, meskipun sebagai perangkat kekatan social atau alat propaganda dalam situasi monopoli media mungkin saja melakukan kegiatannya yang bersikap koersif, misalnya menciptakan rasa etakutan dan peringatan secara sengaja. Seperti dalam kasus Global Waming ini. Media dengan sengaja menciptakan akibat-akibat yang di timbulkan dari pemanasan global. Seperti memberitakan di prediksi dalam 50 tahun kedepan banyak pulau yang ada di Indonesia akan tenggelam diakibatkan gunung es di kutub akan mencair, tidak hanya itu akibat yang ditimbulkan juga berpengaruh terhadap cuaca yang semakin tidak menentu musim panas menjadi dingin atau sebalikya dingin menjadi panas.


Pada teori pers normatif terdapat satu prinsip yang sama yakni media harus mengutamakan kebutuan dan kepentingan khalayaknya terlebih dahulu, kmudian barulah memenuhi kepentingan para klien dan negara.. Prinsip ini memiliki ladasan yang masuk aal, karea meda tegantung pada pilan suka-rela khalayak. Pandangan yang mengutamakan kepentingan khalayak jga cacap kali dinyatakan oleh karyawan media sendiri.

1 komentar:

Risza Oki Pardira mengatakan...

ya saya setuju kalau media harus berada di barisan depan untuk mensosialisasikan mengenai isu global warming ini agar masyarakat tahu apa sebab dan efeknya